Pengunjung Sepi, Pedagang satu persatu menghilang dari Tugu Rato Nago Besanding?


Tugu Rato Nago Besanding merupakan salah satu ikon wisata yang dikelola oleh pemerintah kabupaten tulang bawang barat propinsi lampung. Tugu ini dibangun pada tahun 2015, berada di wilayah tiyuh panaragan jaya kecamatan tulang bawang tengah. Tempat berdirinya tugu ini  dahulu oleh masyarakat sekitar disebut simpang hasan dan ada juga yang menyebut simpang kagungan. Baca di kisah balik sebelum tegaknya tugu ratu nago besanding.



Dibangunnya tugu nago besanding sejak 2015 sudah menjadi daya tarik dan tanda tanya masyarakat yang lalu lalang di simpang hasan “apakah gerangan yang akan di bangun pemerintah kabupaten tulang bawang barat ?”. Lambat laun mulai terlihat jelas bentuk sepasang naga besar yang menarik kereta kencana yang ditunggangi seorang kusir yang membawa seorang raja dan ratu penguasa dari kerajaan tulang bawang. Bangunan ini diberi nama tugu ratu nago besanding.

Setelah tugu selesai dibangun dan dibuka untuk umum, dengan penuh kharisma dan keunikan tugu nago besanding menjadi daya pikat yang menyerap perhatian masyarakat sekitar dan dari daerah lain untuk singgah, bersantai, berfoto-foto selfie sambil menikmati jajanan-jajanan yang dijual para pedagang. Mulai dari pagi hingga malam hari tugu ratu nago besanding tidak pernah sepi pengunjung, jadi jangan heran meskipun kita lewat berulang kali pasti tugu ini dipenuhi pengunjung. Maklum tugu ini menjadi ikon cikal bakal tata kota perdana yang mampu menjadi daya tarik wisata lokal maupun daerah lain bahkan luar lampung. Apalagi semenjak adanya isu bahwa ternyata salah satu patung yaitu patung sang ratu berubah posisi dari tempat semula dimana patung sang ratu maju selangkah dan tidak lagi sejajar dengan patung sang raja. Hal ini sontak membuat pengunjung semakin bertambah dan penasaran lantaran adanya berita misteri sang ratu pindah posisi tanpa adanya kerusakan pada bagian bangunan. 

Ternyata, daya pikat tugu ratu nago besanding semakin lama semakin pudar terutama mulai tahun 2017. Para pengunjung mulai sepi dan satu persatu pedagang menghilang hanya tersisa satu atau dua pedagang yang masih setia menemani sang raja dan ratu nago besanding. Tidak seperti tahun 2016 yang sangat ramai wisatawan lokal dan luar daerah, kini tugu ratu nago besanding hanya sebagai perlintasan dan persinggahan para pelancong baik lokal maupun luar daerah untuk sekedar berfoto-foto selfie saja. 






Ada apakah gerangan??.. kenapa pengunjung mulai sepi dan kemana para pedagang menghilang !!. Penyebabnya tidak lain adalah karena adanya lokasi wisata baru sebagai tempat rekreasi keluarga. Lebih luas, aman, damai, menyejukkan hati dan mata yang dapat dinikmati untuk semua kalangan dan semua usia. Jaraknya tidak jauh dari tugu ratu nago besanding yaitu wisata adat lampung berupa nuwo sesat agung dan wisata religi berupa bangunan masjid islamic center. Bangunan ini dikelilingi oleh keindahan taman bonsai-bonsai besar maupun kecil pilihan, kolam yang berisi berbagai jenis ikan, permainan hiburan untuk anak-anak bahkan yang terpenting adalah program religi berupa Taman Pendidikan Anak untuk menciptakan para hafidz qur’an dan da’i cilik menuju pemuda dan pemudi yang berakhlak mulia.

Meskipun bangunan belum 100% selesai, semenjak nuwo sesat agung dan islamic center kabupaten tulang bawang barat berdiri dan dibuka untuk umum tahun 2017, para pengunjung dan pedagang mulai beralih perhatian menuju lokasi wisata baru yang lebih ramai wisatawan baik lokal maupun luar daerah. Untuk lebih jelasnya ayooo.. kunjungi objek wisata di kabupaten tulang bawang barat propinsi lampung, karena masih banyak tempat rekreasi wisata lainnya yang wajib dikunjungi.