Islamic Center Tulang Bawang Barat Lampung|| Rumah Adat besanding Rumah Allah


Islamic Center Tulang Bawang Barat dibangun pada masa Pemerintahan Bupati Umar Ahmad, diresmikan pada tanggal 11 Oktober 2016 oleh Menteri Agama Republik Indonesia Drs. H. Lukman Hakim Saifudin. Secara geografis berada di wilayah kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah, memiliki luas tanah kurang lebih 10 Hektar [Telusuri Lokasi].

Secara umum islamic center adalah sebuah kompleks untuk kegiatan keagamaan, tetapi islamic center tulang bawang barat dirancang multifungsi dan multiguna sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Selain untuk kegiatan keagamaan, tempat ini juga difungsikan sebagai kegiatan adat-istiadat, festival dan kebudayaan, rekreasi hiburan keluarga, dan kegiatan lainnya yang bermakna Habluminallah dan Habluminnas.

Maka dari itu saya sering ke tempat ini, bukan karena alasan saya adalah warga yang tinggal di Panaragan Jaya tetapi tempat ini memang benar-benar memikat dan setiap hari ada saja masyarakat yang datang berkunjung, apalagi di hari libur akan semakin ramai pengunjung lokal dan luar daerah. Bagaimana dengan kalian?


Jika kita berkunjung ke tempat ini (islamic center tulang bawang barat), maka mata kita akan tertuju pada keunikan dua buah bangunan sakral yang saling berdampingan yaitu Masjid Agung Baitus Shobur dan Nuwo Sesat Agung Bumi Gayou. Dibangun berdampingan sebagai lambang kehidupan masyarakat secara vertikal yaitu Habluminallah (hubungan manusia kepada Allah) dan secara Horizontal yaitu Habluminannas (hubungan manusia kepada sesama).

Masjid Agung Baitus Shobur
Merupakan rumah Allah yang secara khusus dibangun sebagai tempat beribadah umat muslim dan secara umum digunakan untuk kegiatan keagamaan lainnya sehingga dapat berfungsi sebagai hubungan manusia dengan Allah (Habluminallah). Baitus Shobur  bermakna sebagai “tempat orang yang sabar” dan memiliki filosofi yaitu “menahan diri dari perbuatan keji, sebaik-baik tempat untuk menahan diri itu adalah masjid”.

Masjid ini jika dilihat sepintas memang  tidak nampak seperti masjid pada umumnya, tidak terlihat ada menara dan juga tidak terlihat adanya kubah sehingga hanya nampak seperti gedung menjulang tinggi di tengah danau buatan. Mungkin inilah salah satu makna filosofi bangunan masjid ini yang disampaikan oleh bupati umar ahmad yaitu “kita tidak pernah memperlihatkan wajah tetapi sesungguhnya kita menyodorkan hati, lahir dikandung adat mati dikandung amal dan iman”. Jadi tidaklah heran jika Rumah Allah ini disandingkan dengan Rumah Adat bernama Nuwo Sesat Agung Bumi Gayou.
Masjid Agung Baitus Shobur berukuran 34x34 meter bermakna banyaknya jumlah sujud ibadah sholat wajib. Tinggi Masjid 30 meter bermakna 30 Juz dalam AlQuran. Umumnya kubah berbentuk bulat, tapi masjid ini memiliki kubah berbentuk persegi lima yang bermakna 5 rukun islam dan kubah memiliki 5 sisi bermakna 5 waktu sholat sehari semalam. Masjid dan sekitarnya disangga oleh 114 pilar beton yang bermakna 114 Surat dalam AlQuran. Jika kita masuk ke dalam masjid, maka dibagian dalam atap masjid diterangi oleh 99 lubang cahaya yang bertuliskan arab asmaul husna bermakna 99 nama sanjungan untuk Allah.

Nuwo Sesat Agung Bumi Gayo
Merupakan Rumah Adat yang secara khusus dibangun sebagai balai pertemuan untuk musyawarah adat antar penyimbang masing-masing marga dan secara umum  digunakan untuk kegiatan seni dan kebudayaan warga lampung tulang bawang barat. Nuwo berarti rumah/balai, sesat berarti musyawarah adat, agung berarti besar/kebesaran, bumi berarti bumi/alam, gayou berarti kaya.
Bangunan rumah adat yang diberi nama nuwo sesat agung bumi gayou merupakan satu gabungan dari 4 (empat) rumah besar yang dilambangkan sebagai 4 (empat) marga besar yaitu megou pak tulang bawang (megou=marga, pak=empat). Perhatikanlah desain atap rumah adat ini, dimana terlihat 4 (empat) rumah besar menaungi 5 (lima) rumah yang berarti menaungi transmigrasi dari 5 (lima) pulau besar di indonesia sehingga dapat bersatu dan berbaur dalam satu atap bersama. Bangunan ini didominasi oleh kayu pilihan, jika pada bangunan masjid bagian dalam atap bertuliskan bahasa arab asmaul husna maka pada bangunan nuwo sesat agung bagian dalam atap bertuliskan aksara lampung.

Selain Rumah Allah dan Rumah Adat, ditempat ini mata kita akan dimanjakan oleh keindahan alam yang dirancang khusus agar pengunjung tidak lekas bosan. Kita akan melihat danau buatan disertai ikan-ikan besar yang mengitari masjid agung baitus shobur dan nuwo sesat agung bumi gayou, menikmati indahnya tanaman bonsai pilihan dari yang kecil hingga yang besar sehingga menambah suasana semakin sejuk dan nyaman. Bagi yang membawa sanak keluarga tidak perlu khawatir karena ditempat ini ada fasilitas permainan untuk anak-anak.

Meskipun hingga 2018 islamic center tulang bawang barat belum selesai 100%, tapi sejak tahun 2017 sudah resmi dibuka untuk masyarakat umum. Siapapun dan dari kalangan apapun baik lokal dan luar daerah tulang bawang barat jangan sampai ketinggalan mari kita kunjungi islamic center dan tempat wisata lainnya di kabupaten tulang bawang barat lampung. Selamat menikmati kunjungan anda dan semoga menyenangkan.